AKHLAK
MORAL
A.
Akhlak
1.
Pengertian
Dari segi bahasa perkataan akhlak mengandung arti :
a. Adat (Adat Kebiasaan)
b. Tabi’at (Karakter)
c. Sajiyah (Perangai)
d. Al-Muruah (Kehormatan, Harga Diri)
e. Ad-Diin (Agama, Pola Hidup yang Teratur)
Secara Istilah Akhlak adalah :
a. Menurut miskawaih (w. 421 H/1030 M) akhlak adalah sifat
yang tertanam pada jiwa manusia yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan
tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu.
b. Menurut Imam Al-Ghazali (w. 550 H/1111 M) akhlak adalah
keadaan jiwa yang tertanam, melahirkan tindakan atau perbuatan dengan mudah
tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu.
c. Menurut Ibrahim Anis akhlak adalah sifat yang tertanam
pada jiwa secara mendalam, daripadanya muncul perbuatan baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu.
d. Penyusun dairat al-Ma’arif akhlak adalah sifat-sifat
manusia yang beradab.
2.
Sumber
3.
Ciri Perbuatan
a.
Perbuatan
akhlak adalah perbuatan yang tertanam secara terus menerus dalam jiwa seseorang sehinga kuat dan mengakar;
b.
Perbuatan
akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah, ka-rena sudah mengakar
tanpa mem-butuhkan pemikiran dan pertimbang-an;
c.
Perbuatan
akhlak adalah perbuat-an yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya
tanpa ada paksaan dan tekanan dari luar;
d.
Perbuatan
akhlak adalah perbuat-an yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main
atau karena bersandiwara;
e.
Perbuatan akhlak, terutama akhlak mahmudah, adalah perbuatan yang dilakukan
dengan sadar atas dasar iman dan ibadah kepada Allah dengan ikhlas, karena
mengharap keridoan-Nya dunia akhirat;
4.
Pembagian
Akhlak terbagi dua
yaitu :
a. Akhlak Tercela
b. Akhlak Terpuji
5.
Kegunaan
6.
Pengembangan
Jika keadaan jiwa tersebut memunculkan
perbuatan yang baik dan terpuji secara akal maupun syar’a maka jiwa tersebut
berakhlaq baik.jika yang muncul perbuatan jelek maka jiwa nya berakhlaq buruk. Al-Ghazali mengatakan
(keadaan yang tertanam kuat dalam jiwa)
karena orang yang memberikan harta satu kali,karena ada tendensi dia tidak dikatakan akhlaqnya
dermawan selagi tidak tertanam kuat dalam hatinya sifat tersebut.ddan
diisyaratkan muncul nya suatu perbuatan dengan mudah dengan tanpa pemikiran
yang panjang karena orang yang menyerahkan harta atau menenangkan diri ketika
marah dengan usaha yang sungguh sungguh
dan melalui pemikiran yang panjang ia tidak dikatakan dermawan dan
bijaksana.akhlaq bukanlah gambaran dari suatu perbuatan betapa banyak nya orang
yang akhlaq nya dermawan tapi tidak memberikan harta, mungkin karena hilangnya
harta atau sesuatu yang menghalanginya dan mungkin akhlaq nya kikir tapi
menyerahkan harta nya ada kalanya karena suatu tedensi atau pamer.
Strategi pembudayaan akhlaq yang dapat diajukan antara
lain melalui konsep insan kamil.yakni “manusia sempurna {ideal and morally
perfect man} sebagaimana yang diangan angkan oleh kaum sufi cara atau manfaat
yang ditempuh adalah melalui sosialisasi dan kulturasi dengan asma al husna.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dialami oleh
manusia sekarang ini, tidak sedikit dampak negatifnya terhadap sikap hidup dan
perilakunya, baik ia sebagai manusia yang beragama, maupun sebagai makhluk
individual dan sosial.
Islam
datang untuk membina dan mendidik manusia sebagai khalifah Allah di bumi ini.
Menanamkan perilaku baik pada anak, dilaksanakan di rumah tangga dan di
masyarakat, tetapi pemberian ilmu pengetahuan, diberikan di sekolah. Pendidikan
iman, ibadah dan pemberian ilmu pengetahuan agama pada anak dapat membentuk
akhlak mulia pada dirinya.
B. Moral
1.
Pengertian
Kata “moral” berasal dari bahasa latin ”mores”
jamak dari
kata “mos” yang berarti
kesusilaan, perasaan batin, kecenderungan
untuk melakukan untuk melakukan perbuatan.dalam kamus besar bahasa Indonesia
dari W.J.S Poerwadinata terdapat keterangan bahwa moral adalah ajaran tentang
baik buruk perbuatan dan kelakuan,sedangkan etika adalah ilmu pengetahuan asas
asas akhlaq (moral).
2.
Sumber
3.
Ciri Perbuatan
4.
Pembagian
5.
Kegunaan
6.
Pembagian
7.
Krisis
Moral mempunyai pengertian yang sama
dengan kesusilan membuat ajaran tentang baik buruk nya perbuatan.jadi,perbuatan
itu dinilai sebagai perbuatan yang baik atau perbuatan buruk. penilaian itu
menyangkut perbuatan yang dilakukan dengan sengaja.memberikan penilaian itu
menyangkut atas perbuatan dapat disebut memberikan penilaian moral.dalam percakapan
kadang-kadang kita memakai: bangsa itu moral nya bejat,bangsa inin moral nya
tinggi,bangsa itu moral nya tinggi dan artinya adalah bangsa itu memilki
kehidupan kesusilaan yang tinggi atau
rendah.
Secara etimologi “etika” dengan kata
“moral” mempunyai arti yang sama yaitu adat kebiasaan hanya saja bahasa asalnya
berbeda.yang pertama dari bahasa yunani sedangkan yang kedua dari bahasa latin
arti kata “moral” adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dan mengatur tingkah laku nya .kita mengatakan
misalnya bahwa perbuatan sesorang tidak bermoral.dengan itu dimaksud bahwa kita
menganggap bahwa perbuatan orang itu melanggar nilai nilai dan norma norma etis
yang berlaku dalam bermasyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar